Sunday, October 10, 2010

10/10/10, Hari yang sia-sia

Seharusnya hari ini bakal jadi hari yang beruntung bagi setiap makhluk di bumi ini, karena hari ini hanya datang seribu tahun sekali. Tanggal sepuluh, bulan sepuluh, tahun dua ribu sepuluh. Dan sungguh aku berharap bakal ada sesuatu yang spesial terjadi hari ini, seenggaknya supaya ada bedanya dengan hari-hari lain. Tapi yang benar saja, imajinasku saja yang terlalu tinggi. Hari ini sama seperti hari kemarin dan kemarinnya lagi. Aku duduk di depan laptopku, mengerjakan kuis online, kemudian mencoba untuk berkosentrasi belajar tapi tau-tau layar laptopku yang menampilkan wall facebook-ku sendiri punya kekuatan yang lebih besar daripada buku pelajaranku.

Aku turut senang kalau ada sepasang pengantin yang berbahagia di tanggal yang begitu spesial ini. Aku sendiri berharap kalau aku bisa menemukan orang yang selama ini di dalam pikiranku di tanggal yang spesial ini. Tapi lagi-lagi aku tertawa kecut dan berakhir dengan kesimpulan kalau aku benar-benar terlalu beriming-iming.

Hari ini benar-benar nggak ada spesialnya sama sekali. Mungkin diam-diam aku memang berharap kalau aku bisa menemukannya. Cowok itu. Cowok yang beberapa kali kulihat dalam bus. Tapi masa bodoh, mungkin dia memang bukan jodohku, karena sudah nyaris dua bulan aku nggak bertemu dengannya.

Kemudian, aku mulai merasa kalau hari ini benar-benar sia-sia. Aku bangun pukul sepuluh, mengerjakan kuis biologi onlineku (yang nilainya jelek sekali), kemudian disusul dengan revising singkat tentang plant diversity, yang kuharap aku juga bisa memahami tentang Molecular Orbital (MO), tapi sia-sia saja, karena aku tetap tidak mengerti, atau aku terlalu malas untuk mengerti. Jadi aku menutup bukuku rapat-rapat dengan kepala penat, kemudian menjatuhkan tubuhku ke tempat tidurku yang keras. Aku tidur lebih dari sejam, padahal aku hanya bermaksud untuk menyegarkan pikiran dan kembali belajar. Tapi sia-sia saja, aku malah tertidur cukup lama dan memimpikan sesuatu yang benar-benar aneh. Aku nggak mau membahas mimpiku di sini karena itu benar-benar konyol.

Mungkin satu-satunya hal yang cukup spesial hari ini hanyalah karena ini pertama kalinya aku jogging semenjak berada ke Malaysia (salah satu strategiku untuk mengurangi berat badan).
Not bad, menurutku. Aku suka jogging, walaupun cukup melelahkan. Masalahnya, aku nggak menjamin kalau teman-temanku bakal menemaniku lagi untuk kedua kalinya. Kukira mereka cukup kapok karena sekarang mereka mengeluh paha mereka pegal dan sakit semua.

Oke, mungkin ini gila. Tapi aku berencana untuk mencemplungkan diriku ke dalam kolam di belakang condominiumku sebentar lagi. Jangan tanya kenapa, karena jawabannya sudah jelas.

Ini cara untuk mengurangi berat badan.

No comments:

Post a Comment