Tuesday, April 19, 2011

Tentang aku, kamu, dia dan mereka (lagi)

Jadi, aku mau bercerita tentang aku, kamu, dia dan mereka lagi. Maaf kalau aku sering menulis tentang ini, yang mungkin juga membuat kalian semua bosan sebosan-bosannya sampai-sampai kalian kepengin benar-benar berhenti membaca, menutup page ini dan merebahkan diri di kasur saking nggak menariknya. Tapi biarlah. Aku menulis karena aku kepengin. Aku menulis karena aku punya sesuatu yang nggak bisa kuungkapkan langsung, sesuatu yang juga adalah luapan perasaan yang hanya bisa kuungkapkan lewat tulisan. Selain itu, aku menulis post ini dengan bahasa Indonesia karena belakangan aku sadar kalau bahasa Indonesiaku benar-benar bagus dan mudah dimengerti =P

Oke, intinya, tentang kamu lagi. Tentang kamu dan dia. Dia yang selalu di sisimu, dia yang selalu bikin kamu lupa padaku, dia yang bikin kamu menjauh dari mereka dan dia yang bikin semuanya hancur berantakkan. Aku mau jujur padamu, aku nggak pernah membencinya, walau dia seenaknya saja masuk ke dalam kehidupanku dan kehidupanmu serta kehidupan mereka, dia yang memporak-porandakan kerja otakmu hingga kamu nggak lagi bisa berpikir jernih, dan membuatmu melupakan fakta kalau kamu masih punya aku dan mereka. Aku mencoba, keras sekali sampai aku kira aku nggak bisa mencoba lagi karena aku udah terlalu capek untuk itu. Aku selalu mencoba menerimanya di sisimu, mencoba menyukainya, mencoba menganggapnya sebagai bagian dari kamu dan mereka, karena memang sebentar lagi dia akan menjadi salah satu dari mereka. Tapi dia adalah dia dan mereka adalah mereka. Belakangan aku sadar kalau dia NGGAK AKAN pernah menjadi seperti mereka. Mungkin rasa sayangnya ke kamu melebihi rasa sayangku padamu, tapi percayalah, rasa sayangnya NGGAK lebih besar daripada rasa sayang MEREKA padamu. Karena itu aku mohon, apa pun yang terjadi di masa mendatang nanti, jangan pernah tinggalkan aku dan terutama, mereka.

Aku ingat jelas, sampai sekarang dan seterusnya aku nggak akan pernah melupakan kata-kata yang kamu ungkapkan padaku malam itu. Kamu bilang kalau aku dan mereka adalah segala-galanya buatmu. Yang lainnya urusan belakangan. Tapi akhir-akhir ini kamu bertingkah berlawanan dari kata-kata yang kamu ucapkan. Kamu merasa kalau DIA adalah segalanya buatmu sedangkan aku dan mereka hanyalah bagian terkecil yang kasatmata yang sering kamu lupakan dan sia-siakan ketika kamu sedang bersamanya. Aku nggak berani bertanya padamu, mana yang lebih penting, aku dan mereka atau dia?

Aku harap, kalau kamu masih punya hati dan matamu masih belum dibutakan oleh cinta yang belum dewasa, kamu bakal menjawab yang pertama.

Jujur, sekarang aku lebih suka kalau kamu nggak bersamanya. Karena saat kamu bersamanya, kamu menjelma menjadi a totally different person. Intinya, kamu berubah dari jenius jadi idiot. Well, seenggaknya begitu menurut pandanganku. Dengar, aku menghormati dan mengagumimu, tapi entah kenapa saat kamu bersamanya, aku kehilangan respek itu dan aku nggak lagi menganggapmu sebagai idolaku. Jangan salahkan mereka juga, kalau mereka merasakan hal yang sama denganku.

Kalau kamu merasa dia bisa memberikan kasih sayang yang selama ini kamu dambakan, datanglah padaku, atau datanglah pada mereka. Mereka bisa memberikan yang lebih buatmu. Aku mengerti kalau selama ini kamu merasa begitu kesepian dan kurang mendapatkan kasih sayang, tapi percayalah, aku dan mereka sungguh amat sangat menyayangimu, benar-benar nggak ingin kehilanganmu, dan satu orang lagi yang mencintaimu begitu dalamnya sampai orang itu rela mengorbankan nyawanya buatmu.

Jesus Christ.

Open your eyes and look around. Lihat sekelilingmu, karena kalau kamu hanya melihat pada satu titik saja, kamu nggak akan bisa menemukan apa yang kamu cari. Aku di sini, menawarkan kasih sayang itu padamu, demikian juga mereka. Jadi, kenapa kamu tega membuang aku dan mereka hanya demi dia? Dan aku mohon, lihat, dengar dan rasakan baik-baik. Apa dia orang yang selama ini kamu cari? Apa dia orang yang bisa memberikan kasih sayang yang tulus padamu? Apa dia cuman satu-satunya orang yang bisa mencintaimu sebegitu dalamnya?

Kamu harus sadar, kalau karena dia, perlahan-lahan kamu telah berbalik dan berjalan menjauh dari aku dan mereka. Kamu harus sadar kalau karena dia, kamu nggak lagi pernah menoleh ke belakang walau aku dan mereka berusaha memanggilmu sekeras yang kami bisa. Kamu harus tau kalau bukan hanya dia yang mencintaimu sampai sedalam itu. Aku dan mereka juga. Trust me.

Mungkin dia bisa mencintaimu, tapi sayang, dia nggak bisa mencintaiku juga dan mereka sebaik dia mencintaimu. Dia bisa tanpa segan-segan membenciku, melukai mereka dan membuatmu berpikiran buruk tentang aku dan mereka. Kalau hidupku, hidupmu, hidupnya dan hidup mereka adalah film layar lebar yang sedang diputar di bioskop, kamu menjadi protagonisnya, tapi aku bukan antagonisnya. Bukan juga mereka. Tapi dia-lah antagonisnya dan aku sama sekali nggak mendapat peran dalam film itu. Dia hanya ingin membuatmu melihatku dan mereka sebagai antagonisnya.

Follow your heart. I will be waiting for you right here.

Always here.

~Asa~

No comments:

Post a Comment