Saturday, December 11, 2010

Grateful

God, I feel so grateful right now.

Aku nggak pernah merasa kekurangan suatu apapun dalam hidupku. Memang nggak semua yang kuinginkan bisa kudapatkan dan aku juga nggak berharap menjadi orang semanja itu, bebas meminta apapun yang mereka mau pada orang tua mereka yang kaya raya dan simsalabim, semuanya dikabulkan.

Aku menginginkan sedikit tantangan untuk mendapatkan sesuatu. Aku ingin agar aku lebih berusaha untuk mendapatkan apa yang sungguh-sungguh kuinginkan. Sayangnya belum sempat aku mengerahkan seluruh tenaga dan kerja kerasku, aku sudah mendapatkannya.

Therefore, I don't really appreciate how worthy money is.

Tapi sekarang aku mengerti, aku mengerti betapa nggak tau dirinya aku, sekaligus betapa beruntungnya aku terlahir di keluarga ini. Aku nggak punya keluarga yang kaya raya bak di sinetron-sinetron, yang rumahnya sebesar istana dan semewah hotel bintang lima. Tapi aku bangga dengan rumahku, karena aku merasa nyaman tinggal di dalamnya.

Keluargaku bukan keluarga bangsawan, mereka nggak kaya raya, tapi aku merasa tercukupi, dan bahkan ini semua lebih dari cukup. Aku nggak kelaparan, aku punya baju-baju bagus dan aku bisa memakai produk kecantikkan mahal (walau aku ragu apakah sebenarnya produk itu ada efeknya atau nggak), yang jelas, aku cukup senang hidup di dunia ini. Tanpa suatu kekurangan pun.

God, I wanna thank you for what You've given to me.

Aku nggak pernah mengecap bagaimana kemiskinan itu. That's why I don't have enough idea on how cruel the world is.

Manusia rela melakukan apa saja demi uang. Mereka mencuri, membunuh, menipu, dan lainnya demi uang, demi sesuap nasi. Aku mungkin nggak akan mengerti kenapa mereka melakukan hal-hal picik itu karena aku nggak pernah tau bagaimana kemiskinan itu, aku nggak pernah merasakan kelaparan (kelaparan dalam arti sesungguhnya) dan menderita karena nggak punya uang sepeserpun.

Pernah dengar bagaimana seseorang merampok kaca spion mobil di lampu merah kemudian menjualnya demi uang? Pernah dengar soal penculikan anak yang sering terjadi beberapa tahun lalu? Pernah dengar soal orang-orang yang mencuri minyak dari tangki minyak truk yang kebetulan sedang berada dalam kemacetan? Pernah dengar kasus pencopetan di jalan raya, dimana mereka merampas tas target dan langsung lari begitu saja, bahkan sampai ada yang ditusuk dengan pisau? Pernah dengar semua itu?

Yes, I guess you have heard about those. Were they doing crime just for fun?
Stop kidding. They want money. Money. Money and Money!

Apa mereka nggak bisa menemukan cara lain yang lebih pantas untuk mendapatkan uang demi kehidupan? Apa memang nggak ada lagi cara lain selain tindak kriminal bodoh yang akhirnya malah merugikan orang lain dan diri mereka sendiri?

Pathetic. The world is totally cruel.

Mungkin aku sok tau. Mungkin aku nggak bakal mengerti betapa sengsaranya mereka karena aku nggak pernah mengalaminya sendiri. Tapi orangtuaku pernah mengalaminya dan mereka bertahan hidup, tanpa mencuri, tanpa merampok dan tanpa merugikan orang lain. Apa nggak bisa mereka juga meneladani hal yang sama? Berapa banyak orang yang bisa berpikir waras kalau menyangkut soal uang?

Bagiku, uang itu bukan harta. Keluargaku-lah hartaku.

Karena itu, aku nggak bakal mengasihani orang-orang miskin yang nggak mau berusaha, sebaliknya aku bakal mengasihani mereka yang nggak punya keluarga. Dimana mereka mendapatkan kehangatan itu saat mereka membutuhkannya?

I feel so grateful, literally, for having my family with me. The only thing I'm afraid of, is death.

Aku takut kalau kematian itu datang sebelum aku bisa membalas semua kebaikkan mereka. Aku tau mereka nggak butuh balasan, tapi ijinkan aku, seenggaknya membahagiakan mereka walau hanya sekali. Please.

God, please, jangan pisahkan kami. Jangan biarkan seorangpun datang mengusik keluarga kami, karena mereka yang terpenting buatku. Dan kalau ada yang berani melakukannya...

I will never forgive that person. NEVER.

~Asa~

4 comments:

  1. ndak bisa diliat hanya dari sisi perampok/pencuri/penjambretnya. apa yg menyebabkan orang2 melakukan tindak kriminal? ya ndak lain karena kekurangmampuan pemerintah untuk memakmurkan masyarakat. kalaupun ada yg harus dipertanyakan adalah para koruptor, bukan para rakyat bawah yg terdesak shg tidak mampu melihat cara lain lagi

    ReplyDelete
  2. Oh ya, itu kelupaan. Next post mesti tulis soal koruptor yang sebenarnya tuh akar permasalahannya. Tapi kalo dipikir2, kenapa mereka mau jadi koruptor? Itu kan semua karena uang, karena hati mereka kotor, karena manusia nggak pernah puas dan tamak. Jadi intinya, mau koruptor, mau perampok, mau pencuri, atas alasan apapun, mereka tetap aja salah. Dan yg kayak bgitu, nggak akan bisa dikasihani.

    Karena memang uda sifat alami manusia nggak pernah puas, makanya aku nggak tau jg, kalo seandainya aku ada di situasi seperti mereka, apa aku bakal ngelakuin hal yg sama?

    Manusia semuanya sama. Munafik. Materialistik. Nggak tau bersyukur. Nah, bgitulah rendahnya manusia.

    ReplyDelete
  3. I just accidentally re-read some sentences in this post, one saying about asking for Go's help and the other, stating about never forgiving somebody. Aren't you indirectly contradicting with your own writing, no?

    ReplyDelete
  4. Please re-read it and you will know that I was talking about different thing there

    ReplyDelete